- 1 Januari: Membeli 100 unit barang dagang dengan harga Rp 10.000 per unit secara tunai.
- 5 Januari: Menjual 60 unit barang dagang dengan harga Rp 15.000 per unit secara tunai.
- Metode penilaian persediaan: FIFO (First In, First Out).
-
Jurnal untuk pembelian (1 Januari):
- Debit: Persediaan Barang Dagang Rp 1.000.000 (100 unit x Rp 10.000)
- Kredit: Kas Rp 1.000.000
-
Jurnal untuk penjualan (5 Januari):
-
a. Mencatat penjualan:
- Debit: Kas Rp 900.000 (60 unit x Rp 15.000)
- Kredit: Penjualan Rp 900.000
-
b. Mencatat HPP (FIFO):
- Debit: Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp 600.000 (60 unit x Rp 10.000)
- Kredit: Persediaan Barang Dagang Rp 600.000
-
- Pada jurnal pembelian, kita meningkatkan nilai persediaan barang dagang karena ada barang masuk.
- Pada jurnal penjualan, kita mencatat pendapatan (penjualan) dan juga HPP. Karena menggunakan metode FIFO, kita menganggap barang yang dijual adalah barang yang pertama kali dibeli. Oleh karena itu, HPP dihitung berdasarkan harga perolehan barang yang pertama kali dibeli (Rp 10.000 per unit).
- 10 Januari: Membeli 200 unit barang dagang dengan harga Rp 12.000 per unit secara kredit.
- 15 Januari: Mengembalikan 10 unit barang dagang yang rusak kepada pemasok.
- 20 Januari: Menjual 120 unit barang dagang dengan harga Rp 18.000 per unit secara kredit.
- 25 Januari: Pelanggan mengembalikan 5 unit barang dagang yang cacat.
- Metode penilaian persediaan: LIFO (Last In, First Out).
-
Jurnal untuk pembelian (10 Januari):
- Debit: Persediaan Barang Dagang Rp 2.400.000 (200 unit x Rp 12.000)
- Kredit: Utang Usaha Rp 2.400.000
-
Jurnal untuk retur pembelian (15 Januari):
| Read Also : Minimalist Kitchen Sets: Design Ideas For Small Homes- Debit: Utang Usaha Rp 120.000 (10 unit x Rp 12.000)
- Kredit: Persediaan Barang Dagang Rp 120.000
-
Jurnal untuk penjualan (20 Januari):
-
a. Mencatat penjualan:
- Debit: Piutang Usaha Rp 2.160.000 (120 unit x Rp 18.000)
- Kredit: Penjualan Rp 2.160.000
-
b. Mencatat HPP (LIFO):
- Debit: Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp 1.440.000 (120 unit x Rp 12.000)
- Kredit: Persediaan Barang Dagang Rp 1.440.000
-
-
Jurnal untuk retur penjualan (25 Januari):
-
a. Mencatat retur penjualan:
- Debit: Retur Penjualan Rp 90.000 (5 unit x Rp 18.000)
- Kredit: Piutang Usaha Rp 90.000
-
b. Mencatat pengembalian persediaan:
- Debit: Persediaan Barang Dagang Rp 60.000 (5 unit x Rp 12.000)
- Kredit: Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp 60.000
-
- Retur pembelian mengurangi nilai persediaan dan utang usaha.
- Retur penjualan mengurangi pendapatan dan mengembalikan barang ke persediaan. Karena menggunakan metode LIFO, barang yang dikembalikan dianggap berasal dari pembelian terakhir.
- 1 Maret: Persediaan awal 50 unit dengan harga Rp 15.000 per unit.
- 5 Maret: Membeli 100 unit dengan harga Rp 16.000 per unit.
- 10 Maret: Menjual 80 unit.
-
Perhitungan Rata-Rata Tertimbang:
- Total biaya persediaan yang tersedia untuk dijual = (50 unit x Rp 15.000) + (100 unit x Rp 16.000) = Rp 2.350.000
- Total unit yang tersedia untuk dijual = 50 unit + 100 unit = 150 unit
- Biaya rata-rata per unit = Rp 2.350.000 / 150 unit = Rp 15.666,67 (dibulatkan)
-
Jurnal untuk penjualan (10 Maret):
-
a. Mencatat penjualan:
- Debit: Kas/Piutang Usaha (tergantung cara penjualan) ... (Harga jual x 80 unit)
- Kredit: Penjualan ... (Harga jual x 80 unit)
-
b. Mencatat HPP:
- Debit: Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp 1.253.333,60 (80 unit x Rp 15.666,67)
- Kredit: Persediaan Barang Dagang Rp 1.253.333,60
-
- Dengan metode rata-rata tertimbang, kita menghitung biaya rata-rata per unit berdasarkan seluruh persediaan yang tersedia untuk dijual. HPP kemudian dihitung dengan mengalikan biaya rata-rata per unit dengan jumlah unit yang terjual.
- Pahami Metode Penilaian Persediaan: FIFO, LIFO, dan rata-rata tertimbang akan memengaruhi perhitungan HPP dan nilai persediaan akhir. Pastikan kalian memahami karakteristik masing-masing metode.
- Buat Bagan Arus Persediaan: Ini akan membantu kalian melacak pergerakan barang, terutama saat ada retur pembelian atau penjualan.
- Teliti dalam Mencatat: Kesalahan sekecil apapun dalam pencatatan akan memengaruhi laporan keuangan. Periksa kembali jurnal yang dibuat.
- Latihan Soal Secara Rutin: Semakin sering berlatih, semakin mudah kalian memahami konsep dan menerapkan sistem perpetual.
Akuntansi perpetual atau sistem persediaan perpetual adalah sistem pencatatan persediaan yang terus menerus memantau perubahan jumlah dan nilai persediaan barang. Jadi, guys, setiap kali ada transaksi yang memengaruhi persediaan (pembelian, penjualan, retur, dll.), kita langsung mencatatnya. Ini berbeda dengan sistem periodik yang hanya menghitung persediaan di akhir periode. Sistem perpetual ini memberikan informasi yang lebih real-time tentang persediaan, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat. Nah, dalam artikel ini, kita akan bedah contoh soal akuntansi perpetual lengkap dengan pembahasannya, biar kalian makin jago!
Memahami Konsep Dasar Akuntansi Perpetual
Sebelum kita masuk ke contoh soal, yuk, kita review dulu konsep dasarnya. Sistem perpetual menggunakan akun-akun persediaan yang selalu diperbarui. Setiap kali ada barang masuk (pembelian), kita catat di akun "Persediaan Barang Dagang". Kalau ada barang keluar (penjualan), kita catat di dua jurnal: satu untuk mencatat penjualan (pendapatan) dan satu lagi untuk mencatat cost of goods sold (HPP) atau harga pokok penjualan.
Penting untuk diingat, sistem perpetual membutuhkan pencatatan yang detail dan up-to-date. Ini berarti kita harus mencatat setiap transaksi, mulai dari pembelian, retur pembelian, penjualan, retur penjualan, hingga penyesuaian persediaan. Keuntungan utama dari sistem ini adalah kita selalu tahu berapa banyak barang yang kita punya dan berapa nilai persediaannya. Hal ini sangat membantu dalam mengelola persediaan, mencegah stockout, dan mengoptimalkan keuntungan. Tetapi, jangan salah, sistem perpetual juga punya tantangan, yaitu membutuhkan sistem pencatatan yang lebih rumit dan memakan waktu. Maka dari itu, dalam contoh soal akuntansi perpetual, kita akan belajar bagaimana mencatat transaksi-transaksi tersebut dengan benar.
Perbedaan Sistem Perpetual dan Periodik
Perbedaan utama antara sistem perpetual dan periodik terletak pada frekuensi pencatatan persediaan. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, sistem perpetual mencatat setiap transaksi persediaan secara real-time, sedangkan sistem periodik hanya menghitung persediaan di akhir periode. Perbedaan ini memengaruhi cara kita menghitung HPP dan nilai persediaan akhir. Dalam sistem periodik, HPP dihitung dengan rumus: Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir. Sementara dalam sistem perpetual, HPP dicatat setiap kali ada penjualan. Jadi, contoh soal akuntansi perpetual akan memberikan gambaran jelas perbedaan tersebut.
Contoh Soal 1: Pembelian dan Penjualan Barang
Mari kita mulai dengan contoh soal akuntansi perpetual yang paling dasar, yaitu pembelian dan penjualan barang.
Soal:
PT ABC memiliki data transaksi sebagai berikut:
Pembahasan:
Penjelasan:
Contoh Soal 2: Retur Pembelian dan Penjualan
Sekarang, kita lanjutkan dengan contoh soal akuntansi perpetual yang melibatkan retur pembelian dan penjualan.
Soal:
PT XYZ memiliki data transaksi sebagai berikut:
Pembahasan:
Penjelasan:
Contoh Soal 3: Perhitungan HPP dengan Metode Rata-Rata Tertimbang
Contoh soal akuntansi perpetual selanjutnya akan membahas perhitungan HPP dengan metode rata-rata tertimbang. Metode ini menghitung HPP berdasarkan rata-rata biaya persediaan yang tersedia untuk dijual selama periode tertentu.
Soal:
PT BCD memiliki data transaksi sebagai berikut:
Pembahasan:
Penjelasan:
Tips Tambahan dan Kesimpulan
Guys, memahami contoh soal akuntansi perpetual memang butuh latihan. Berikut beberapa tips tambahan:
Kesimpulan:
Akuntansi perpetual adalah sistem pencatatan persediaan yang penting untuk bisnis. Dengan memahami contoh soal akuntansi perpetual, kalian akan lebih mudah mengelola persediaan, menghitung HPP, dan menyajikan laporan keuangan yang akurat. Teruslah berlatih dan jangan ragu untuk mencari bantuan jika ada kesulitan. Semoga artikel ini bermanfaat, ya! Semangat belajar!
Lastest News
-
-
Related News
Minimalist Kitchen Sets: Design Ideas For Small Homes
Alex Braham - Nov 13, 2025 53 Views -
Related News
2022 Lexus ES 350 F Sport: 0-60 Speed & Review
Alex Braham - Nov 13, 2025 46 Views -
Related News
Elbers Garden Center: Your Green Oasis In Buffalo, NY
Alex Braham - Nov 12, 2025 53 Views -
Related News
Roma Vs. Napoli: Expert Football Prediction
Alex Braham - Nov 9, 2025 43 Views -
Related News
Apple Arcade Games: Titles That Have Left The Service
Alex Braham - Nov 12, 2025 53 Views